Kemarahan
Renungan Kristen Sehari-hari

Kemarahan
Kemurahan hati bukanlah kelakuan alami, itu adalah cara adikodrati. Dunia harus bisa mengharapkan orang Kristen berbuat sesuatu melampaui hal-hal alami. Menerima semua yang salah, jahat dan penganiayaan yang dilontarkan dunia, kemudian membalasnya dengan takaran ganda kasih dan belas kasihan adalah bukti nyata tentang Allah. Itu adalah kesaksian paling kuat yang dapat Anda berikan. Itu adalah gambaran hidup yang lebih berharga dibanding kata-kata.
Rubin "Hurrican" Carter adalah seorang petinju yang muncul dalam berita utama koran-koran sampai Hollywood. Ia telah salah dituduh melakukan tiga pembunuhan. Ia menghabiskan dua dekade (20 tahun) dalam penjara, dengan menerima hukuman atas kejahatan orang lain, sebelum ia akhirnya memenangkan kebebasannya. Sebuah buku dan film mengisahkan semua permasalahaannya.
Bagaimana perasaaan Anda kalau itu terjadi pada Anda ? Dengan duduk dalam kamar penjara itu saja selama dua puluh tahun, pikiran serta emosi seperti apakah yang mungkin berputar di kepala Anda ? Saya akan membiarkan Rubin memberitahukan kepada Anda pemikiran tentang pengalaman buruknya itu :

Pertanyaaan selalu muncul, telah muncul dan akan muncul lagi: "Rubin, sakit hatikah kamu ?" Sebagai jawabannya saya akan berkata "Setelah semua yang dikatakan dan dilakukan, kenyataaan bahwa tahun-tahun paling produktif dalam kehidupan saya, antara umur 29 sampai 50 tahun, telah dicuri , kenyataan bahwa kesempatan untuk melihat anak-anak saya bertumbuh dirampas dari saya.

Bukankah Anda akan berpikir bahwa saya mempunyai hak untuk merasa sakit hati ?

Bukankah siapa pun yang mengalami keadaan itu mempunyai hak untuk merasa sakit hati ?

Bahkan, mudah sekali untuk merasakan kepahitan. Tetapi bukanlah sifat alami saya atau bagian saya untuk melakukannya dengan cara yang mudah. Jika saya tidak boleh mempelajari apa pun yang lain dalam kehidupan saya, saya telah belajar bahwa kepahitan hanya membakar bejana yang menampungnya.

Bagi saya, membiarkan kepahitan mengendalikan atau mempengaruhi kehidupan saya dengan cara apapun berarti membiarkan mereka yang memenjarakan saya mengambil lebih banyak lagi di banding 22 tahun yang telah mereka rampas. Nah, itu akan membuat saya membantu kejahatan mereka".

Rubin carter mungkin telah memutar-mutar badai emosi dalam dirinya, seperti yang akan dilakukan oleh sebagian besar orang. Tetapi ia tahu bahwa satu tindakan kejahatan sudah cukup. Mengapa ia harus memperpanjangnya.
Pada suatu titik semua kejahatan, semua kesalahan itu, harus diakhiri. Seseorang harus menuliskan sebuah titik bukannya sebuah koma, kalau tidak kehidupan seperti suatu kalimat yang panjang tanpa izin keluar. Rubin Carter merasa bahwa hukuman atasnya sudah cukup panjang. Jadi, ia lolos sebagai orang yang bebas, bebas bukan hanya dari terali baja, tetapi juga dari terali yang biasa di pasang orang terhadap dirinya sendiri. (Kemarahan justru menghukum diri sendiri bukan menyelesaikan masalah)
Kemarahan dapat kita akhiri. Kita melakukannya kalau kita membalikkan dan melepaskannya kepada Allah.

Suatu hari, bertahun-tahun yang lampau, seseorang telah dikhianati oleh sahabatnya, dilupakan oleh sahabatnya (berpura-pura tidak mengenal Dia). Ia dipukuli dan disiksa dengan sadisnya. Ia diludahi dan dirampok. Ia menanggung setiap penghinaan yang dapat dibayangkan, kemudian Ia dipakukan ke sebuah kayu salib. Sambil tergantung di sana dalam kegelapan dan cemoohan, dengan darah yang mengalir dari setiap tubuh-Nya, Ia bisa saja meneriakkan kutuk kepada semua pembunuh-Nya. Bahkan, Ia bisa saja melakukan lebih dari itu. Kuasa yang sangat dahsyat ada dalam jangkauan-Nya.

Tetapi Yesus membalikkan kejahatan. Ia menerima semuanya dalam tubuh-Nya yang kesakitan dan menaikkan sebuah doa pengampunan. "Mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan" Katanya.

Teman-teman ingatlah satu hal, bahwa segala kepahitan, sakit hati, kemarahan, dikhianati dan segalah perasaan kecewa kita, telah ikut dirasakan-Nya di kayu salib. Jadi jangan biarkan kemarahan anda menghukum anda, lepaskanlah diri Anda dan berlari menghadap kasih Bapa di surga, mohon kekuatan-Nya.
Seperti lagu yang dibawakan Delon
Dia mengerti, Dia peduli segala persoalan yang kita hadapi. (Karena Dia juga telah merasakan-Nya)
(Sumber buku : Membunuh Raksasa Dalam Hidup Anda. by David Jeremiah)
0 Responses