Renungan Kristen Sehari-hari
Tulang Rusuk yang Hilang
Seorang wanita menanyakan kepada kekasihnya, “yang paling kamu cintai di dunia ini siapa?”
“Kamu Dong!!!” balas sang kekasih dengan cepat. “Menurut kamu, aku ini siapa?” sambil berpikir sejenak kekasihnya menjawab sambil menatap mata dengan lembut kemudian menjawab, “Kamu tulang rusukku.”
“Ketika Tuhan melihat Adam kesepian, dengan diam-diam pada saat Adam tertidur dengan pulas, Dia mengambil tulang rusuk Adam dan diciptakan Hawa”
“Saat ini semua pria mencari tulang rusuknya yang hilang… dan saat menemukan wanita untuknya, dia tidak lagi merasakan sakit hati…”
Setelah Menikah, pasangan itu mengalami masa yang indah dan manis untuk sesaat.
Setelah itu, pasangan muda ini mulai tenggelam dalam kesibukan masing-masing dan kepenatan hidup yang ada. Hiduop mereka menjadi membosankan. Kenyataan hidup yang kejam membuat merekan mulai menyisihkan impian dan cinta satu sama lain. Mereka mulai bertengkar… dan pertengkaran itu mulai menjadi semakin panas. Sampai pada suatu hari akhir dari sebuah pertengkaran, wanitanya lari keluar rumah. Saat tiba di seberang jalam, dia berteriak, “Kamu tidak mencintai ku lagi!”
Pria itu sangat membenci dengan ketidak-dewasaaan yang ditunjukan wanitanya dan dengan spontan membalasnya,
“Aku menyesal kita menikah! Ternyata, Kamu bukan tulang rusukku!!!”
Terdiam dan berdiri terpaku wanita itu mendengar kekasihnya mengucapkan kata-kata seperti itu.
Kekasihnya sadar dan menyesal dengan apa yang sudah diucapkannya, tetapi seperti air yang sudah tumpah dan tidak mungkin diambil kembali. Dengan berlinang air mata, wanita tersebut kembali ke rumah dan mengambil barang-barangnya, bertekad untuk berpisah. “Kalau aku bukan tulung rusukmu biarkan aku pergi”
Lima tahun berlalu…
Pria itu tidak menikah lagi, tetapi berusaha tahu akan kehidupan wanitanya. Wanita itu pernah keluar negeri tetapi sudah kembali lagi. Dia pernah menikah dengan seorang asing dan kemudian bercerai. Pria itu kecewa karena wanita itu tidak menunggunya kembali. Dan ditengah malam yangsunyi dia meminum kopinya dan merasakan sakit di hatinya. Tetapi dia tidak sanggup mengakui bahwa dia merindukannya.
Suatu hari…mereka akhirnya bertemu…di airport, tempat dimana bayak terjadi pertemuan dan perpisahan.
Mereka dipisahkan hanya oleh sebuah dinding pembatas. “Apa kabar mu?”
“Baik…apakah kamu sudah menemukan tulang rusuk mu yang hilang?” “Belum..” “Aku terbang ke New York dengan penerbangan berikutnya” “Aku akan kembali 2 minggu lagi. Telpon aku kalo kamu sempat. Kamu tahu nomor telpon kita, tidak ada yang berubah” Wanita itu tersenyum manis, lalu berlalu. “Bye…”
Seminggu kemudian dia mendengar bahwa wanitanya adalah salah satu korban Menara WTC. Malam itu…sekali lagi pria itu mereguk kopinya… dan kembali merasakan sakit dihatinya. Akhirnya dia sadar bahwa sakit itu adalah karena wanitanya,
tulang rukuknya sendiri yang telah dengan bodohnya dia patahkan.
“Kita melampiaskan 99% kemarahan justru kepada orang yang paling kita cintai. Dan akibatnya seringkali adalah fatal”
Seorang wanita menanyakan kepada kekasihnya, “yang paling kamu cintai di dunia ini siapa?”
“Kamu Dong!!!” balas sang kekasih dengan cepat. “Menurut kamu, aku ini siapa?” sambil berpikir sejenak kekasihnya menjawab sambil menatap mata dengan lembut kemudian menjawab, “Kamu tulang rusukku.”
“Ketika Tuhan melihat Adam kesepian, dengan diam-diam pada saat Adam tertidur dengan pulas, Dia mengambil tulang rusuk Adam dan diciptakan Hawa”
“Saat ini semua pria mencari tulang rusuknya yang hilang… dan saat menemukan wanita untuknya, dia tidak lagi merasakan sakit hati…”
Setelah Menikah, pasangan itu mengalami masa yang indah dan manis untuk sesaat.
Setelah itu, pasangan muda ini mulai tenggelam dalam kesibukan masing-masing dan kepenatan hidup yang ada. Hiduop mereka menjadi membosankan. Kenyataan hidup yang kejam membuat merekan mulai menyisihkan impian dan cinta satu sama lain. Mereka mulai bertengkar… dan pertengkaran itu mulai menjadi semakin panas. Sampai pada suatu hari akhir dari sebuah pertengkaran, wanitanya lari keluar rumah. Saat tiba di seberang jalam, dia berteriak, “Kamu tidak mencintai ku lagi!”
Pria itu sangat membenci dengan ketidak-dewasaaan yang ditunjukan wanitanya dan dengan spontan membalasnya,
“Aku menyesal kita menikah! Ternyata, Kamu bukan tulang rusukku!!!”
Terdiam dan berdiri terpaku wanita itu mendengar kekasihnya mengucapkan kata-kata seperti itu.
Kekasihnya sadar dan menyesal dengan apa yang sudah diucapkannya, tetapi seperti air yang sudah tumpah dan tidak mungkin diambil kembali. Dengan berlinang air mata, wanita tersebut kembali ke rumah dan mengambil barang-barangnya, bertekad untuk berpisah. “Kalau aku bukan tulung rusukmu biarkan aku pergi”
Lima tahun berlalu…
Pria itu tidak menikah lagi, tetapi berusaha tahu akan kehidupan wanitanya. Wanita itu pernah keluar negeri tetapi sudah kembali lagi. Dia pernah menikah dengan seorang asing dan kemudian bercerai. Pria itu kecewa karena wanita itu tidak menunggunya kembali. Dan ditengah malam yangsunyi dia meminum kopinya dan merasakan sakit di hatinya. Tetapi dia tidak sanggup mengakui bahwa dia merindukannya.
Suatu hari…mereka akhirnya bertemu…di airport, tempat dimana bayak terjadi pertemuan dan perpisahan.
Mereka dipisahkan hanya oleh sebuah dinding pembatas. “Apa kabar mu?”
“Baik…apakah kamu sudah menemukan tulang rusuk mu yang hilang?” “Belum..” “Aku terbang ke New York dengan penerbangan berikutnya” “Aku akan kembali 2 minggu lagi. Telpon aku kalo kamu sempat. Kamu tahu nomor telpon kita, tidak ada yang berubah” Wanita itu tersenyum manis, lalu berlalu. “Bye…”
Seminggu kemudian dia mendengar bahwa wanitanya adalah salah satu korban Menara WTC. Malam itu…sekali lagi pria itu mereguk kopinya… dan kembali merasakan sakit dihatinya. Akhirnya dia sadar bahwa sakit itu adalah karena wanitanya,
tulang rukuknya sendiri yang telah dengan bodohnya dia patahkan.
“Kita melampiaskan 99% kemarahan justru kepada orang yang paling kita cintai. Dan akibatnya seringkali adalah fatal”
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
cinta adalah sebuah komitmen utk selalu mencintai dan setia pd pasangan sampai akhir hayat.