Renungan Kristen Sehari-hari
Tuhan,
Ajari aku berjalan dalam kehendak Mu,
Ajari aku melangkah dalam pimpinan Mu,
Ajari aku menjalani Hari-Hari bersama dengan Mu,
Tuhan... Aku tak tahu jalan ini, bila mana aku berjalan, di sekeliling Ku penuh dengan kegelapan, Ku perlu pimpinan tangan Mu, untuk Ku bisa melangkah Dan berjalan Dan tahu arah tujuan yang pasti.
Tuhan...aku sering terjatuh kerana batu-batu yang tak Ku lihat kerana kegelapan ini, sakitnya luka itu Tuhan...namun tangan Mu menarik Ku lalu membersihkan lukaku serta membalutnya.
Tuhan...aku sudah tidak kuat lagi, aku tidak bisa melihat di dalam kegelapan ini.
Betapa banyaknya luka-luka mengarungi perjalanan ini, bekas luka-luka yang lama berdarah kembali karena kerikil-kerikil yang tajam ini. Aku tersungkur....tanpa Ku sadari air Mata membasahi kedua belah pipi Ku...Ku coba bangkit Dan melangkah namun aku tidak mampu...
Tuhan...masih jauhkah perjalanan hidup ini? Aku sudah tidak kuat lagi Tuhan.
Tuhan.....aku berteriak bersama dengan tangisanku,
Tiba-tiba....Ku dengar suara lembut Dan sayu berbisik didalam hatiKu....inilah sebuah perjalanan hidup, terkadang engkau akan jatuh Dan bangkit, jatuh Dan bangkit Dan jatuh lagi sehingga luka-luka lama mu akan berdarah kembali.... Lihatmeskipun disekeliling mu penuh dengan kegelapan namun kamu tidak tahu sebenarnya di hadapan mu itu Ada terang yang menanti, Aku membawamu ke tempat yang gelap ini dengan maksud Dan tujuan tertentu.
Maksud Dan tujuan ?.... Aku coba mengulanginya.
Lalu suara itu melanjutkan, ya sebuah maksud Dan tujuan yang terbaik bagi mu..Dan masa depanmu.
Kamu tidak bisa berjalan dalam kegelapan ini tanpa uluran tangan Ku, lihat kerikil yang tajam itu Aku telah arungi di Golgota bersama dengan beban yang berat Dan Aku telah menang ....
Tiada seorangpun yang sanggup mengulurkan tangan ketika Aku jatuh Dan berdarah, kataNya dengan lembut.....
Perhatikanlah ketika kau jatuh, Aku Ada bersama dengan mu, tangan Ku senantiasa terulur untuk membantu Dan menopangmu, sebenarnya....kerikil tajam itu membuat engkau lebih bersandar lagi kepada Ku Dan menggengam erat tangan Ku, bahwa kau sebenarnya tidak bisa berjalan dengan kekuatanmu sendiri....Aku adalah Tuhan yang tidak pernah melakukan kesilapan Dan kesalahan dalam hidup mu. Aku senantiasa memberi yang terbaik Dan bukan kedua terbaik bagimu, Meski jalan di depanmu adalah suram Dan gelap yang kau sangat tidak senangi, tapi yakinlah bahwa.....Aku akan menggendongmu terus sampai selamanya, dari rahim ibu mu Aku telah memilihmu... Dan sampai putih rambutmu pun Aku adalah Tuhan yang akan tetap menjagamu melindungimu bahkan sampai selama-lamanya.
Tuhan...aku coba bersuara...tetapi suara itu melanjutkan lagi, ketahuilah dalam kelemahan Dan air matamu kuasa Ku menjadi sempurna atasmu.
Aku menangis mendengarnya aku tak sanggup mengungkapkan perasaan Ku hanya air Mataku menetes yang memberi jawaban atas semuanya.
Teman....bila semua itu berlaku pada dirimu, itu akan membuatkanmu untuk bersandar penuh kepada-Nya karana sebenarnya diluar Tuhan Kita tidak bisa berbuat apa-apa.
Ajari Aku Tuhan
Tuhan,
Ajari aku berjalan dalam kehendak Mu,
Ajari aku melangkah dalam pimpinan Mu,
Ajari aku menjalani Hari-Hari bersama dengan Mu,
Tuhan... Aku tak tahu jalan ini, bila mana aku berjalan, di sekeliling Ku penuh dengan kegelapan, Ku perlu pimpinan tangan Mu, untuk Ku bisa melangkah Dan berjalan Dan tahu arah tujuan yang pasti.
Tuhan...aku sering terjatuh kerana batu-batu yang tak Ku lihat kerana kegelapan ini, sakitnya luka itu Tuhan...namun tangan Mu menarik Ku lalu membersihkan lukaku serta membalutnya.
Tuhan...aku sudah tidak kuat lagi, aku tidak bisa melihat di dalam kegelapan ini.
Betapa banyaknya luka-luka mengarungi perjalanan ini, bekas luka-luka yang lama berdarah kembali karena kerikil-kerikil yang tajam ini. Aku tersungkur....tanpa Ku sadari air Mata membasahi kedua belah pipi Ku...Ku coba bangkit Dan melangkah namun aku tidak mampu...
Tuhan...masih jauhkah perjalanan hidup ini? Aku sudah tidak kuat lagi Tuhan.
Tuhan.....aku berteriak bersama dengan tangisanku,
Tiba-tiba....Ku dengar suara lembut Dan sayu berbisik didalam hatiKu....inilah sebuah perjalanan hidup, terkadang engkau akan jatuh Dan bangkit, jatuh Dan bangkit Dan jatuh lagi sehingga luka-luka lama mu akan berdarah kembali.... Lihatmeskipun disekeliling mu penuh dengan kegelapan namun kamu tidak tahu sebenarnya di hadapan mu itu Ada terang yang menanti, Aku membawamu ke tempat yang gelap ini dengan maksud Dan tujuan tertentu.
Maksud Dan tujuan ?.... Aku coba mengulanginya.
Lalu suara itu melanjutkan, ya sebuah maksud Dan tujuan yang terbaik bagi mu..Dan masa depanmu.
Kamu tidak bisa berjalan dalam kegelapan ini tanpa uluran tangan Ku, lihat kerikil yang tajam itu Aku telah arungi di Golgota bersama dengan beban yang berat Dan Aku telah menang ....
Tiada seorangpun yang sanggup mengulurkan tangan ketika Aku jatuh Dan berdarah, kataNya dengan lembut.....
Perhatikanlah ketika kau jatuh, Aku Ada bersama dengan mu, tangan Ku senantiasa terulur untuk membantu Dan menopangmu, sebenarnya....kerikil tajam itu membuat engkau lebih bersandar lagi kepada Ku Dan menggengam erat tangan Ku, bahwa kau sebenarnya tidak bisa berjalan dengan kekuatanmu sendiri....Aku adalah Tuhan yang tidak pernah melakukan kesilapan Dan kesalahan dalam hidup mu. Aku senantiasa memberi yang terbaik Dan bukan kedua terbaik bagimu, Meski jalan di depanmu adalah suram Dan gelap yang kau sangat tidak senangi, tapi yakinlah bahwa.....Aku akan menggendongmu terus sampai selamanya, dari rahim ibu mu Aku telah memilihmu... Dan sampai putih rambutmu pun Aku adalah Tuhan yang akan tetap menjagamu melindungimu bahkan sampai selama-lamanya.
Tuhan...aku coba bersuara...tetapi suara itu melanjutkan lagi, ketahuilah dalam kelemahan Dan air matamu kuasa Ku menjadi sempurna atasmu.
Aku menangis mendengarnya aku tak sanggup mengungkapkan perasaan Ku hanya air Mataku menetes yang memberi jawaban atas semuanya.
Teman....bila semua itu berlaku pada dirimu, itu akan membuatkanmu untuk bersandar penuh kepada-Nya karana sebenarnya diluar Tuhan Kita tidak bisa berbuat apa-apa.
Diluar Tuhan Kita tidak bisa berbuat apa-apa
0 Responses
Posting Komentar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)