Lima Dimensi Panggilan Tuhan 1.
Renungan Kristen Sehari-hari

Lima Dimensi Panggilan Tuhan

Oleh: Open Heaven Ministry

BerFirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambarNYA, menurut gambar Allah diciptakanNYA dia; laki-laki dan perempuan diciptakanNYA mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah berFirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi” (Kejadian 1:26-28)

Setiap orang percaya memiliki panggilan Tuhan dalam hidupnya. Sesungguhnya, semua orang percaya menerima panggilan Tuhan yang sama, hanya saja setelah kita meresponi panggilan Tuhan dalam hidup kita, sampai pada titik tertentu kita berjalan mengikuti panggilan itu, Tuhan akan mulai memposisikan kita untuk secara spesifik mengerjakan tugas-tugas atau pelayanan-pelayanan yang memang Dia khususkan untuk kita kerjakan.

Sebagai contoh: ada yang dipanggil sebagai seorang gembala, ada yang dipanggil sebagai seorang penginjil, atau mungkin sebagai seorang guru. Akan tetapi, semua bidang pelayanan itu secara spesifik baru akan bisa kita masuki setelah kita meresponi panggilan Tuhan dalam hidup kita.

Sebelumnya, kita akan melihat terlebih dahulu apa definisi dari panggilan Tuhan. Panggilan Tuhan adalah suatu penetapan Tuhan tentang kehidupan kita, yang jika kita responi secara tepat, akan memposisikan kita untuk selalu menikmati penyertaan Tuhan.

Dalam Kejadian 1:26-28 tadi, kita melihat ada beberapa dimensi dari panggilan Tuhan atas manusia:

1. Tuhan memanggil kita untuk mengalami proses pembentukan yang akan menjadikan kita suatu pribadi seperti yang sudah Dia rencanakan (ayat 26). Dalam kemahatahuanNYA, Tuhan sudah mengetahui dengan jelas apa yang harus kita kerjakan dalam fungsi pelayanan kita di depan sana, tapi untuk kita bisa berfungsi seperti yang Tuhan inginkan, pertama-tama Tuhan akan membentuk hidup kita terlebih dahulu, sehingga kita menjadi sosok pribadi yang akan bisa berfungsi dengan maksimal dan sempurna untuk tugas yang Dia rencanakan.

Tuhan ingin memastikan bahwa ketika kita difungsikan, kita akan sama seperti seekor ikan di air. Jika kita melihat seekor ikan yang ada di air, kita tidak akan bertanya kapan ikan itu belajar berenang; begitu lahir, ikan itu bisa langsung berenang. Tuhan ingin memastikan, ketika kita dibawa masuk ke dalam fungsi pelayanan kita, kita tidak perlu lagi bertanya-tanya atau bergumul, ataupun menghadapi berbagai kesulitan atau kendala yang ada dalam diri kita, sehingga kita bisa berfungsi dengan maksimal dalam apa yang Tuhan suruh untuk kita kerjakan.

Jika kita mempelajari Kejadian 1, waktu Tuhan menciptakan binatang dan waktu Tuhan menciptakan tumbuh-tumbuhan berbeda. Demikian pula waktu Tuhan menciptakan ternak dan waktu Tuhan menciptakan burung-burung di udara berbeda. Memang Tuhan menciptakan semua itu dengan berFirman, tapi waktu penciptaannya berbeda. Apa artinya? Jika kita berusaha untuk memahaminya lebih lanjut, kita akan mendapati bahwa waktu penciptaan yang berbeda akan menciptakan fungsi yang berbeda juga.

Demikian pula ketika Tuhan ingin membentuk ulang/mencipta ulang diri kita; Dia ingin memastikan kita bisa berfungsi seperti yang seharusnya. Jadi jika sekali waktu kita mengalami berbagai peristiwa yang seakan-akan “memaksa” kita untuk mengalami perubahan hidup, yang kita perlu lakukan hanyalah belajar meresponi setiap peristiwa yang terjadi dengan respon yang benar, karena itu semua adalah bagian dari proses pembentukan yang Tuhan sudah persiapkan untuk membentuk kita menjadi seperti yang Dia mau.

Dalam Matius 4:19, Yesus berkata: “Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia”, ada hasil akhir yang Tuhan sudah tetapkan buat setiap kita, tapi untuk kita bisa mencapai hasil akhir itu (menjadi seperti yang Tuhan inginkan), kita harus melewati proses pembentukan terlebih dahulu. Seringkali, ada banyak orang percaya yang sebetulnya dipanggil Tuhan untuk menjadi seperti yang Dia mau, tapi dalam proses pembentukannya, peristiwa demi peristiwa, situasi dan keadaan yang terjadi seakan-akan membuat mereka terus terpojok dan mereka meresponinya dengan keliru, sehingga tidak ada perubahan ke arah positif yang terjadi, melainkan perubahan ke arah yang negatif.

Tuhan menghendaki, setiap kali kita melewati proses pembentukan itu, kita meresponinya dengan ilahi dan akurat, karena apapun yang terjadi dalam hidup kita adalah proses pembentukan yang memang Tuhan berikan untuk membentuk kita menjadi seperti yang Dia mau. Karena itu, belajarlah untuk lebih “waspada”; apapun yang terjadi dalam hidupmu, belajarlah untuk responi dengan tepat, dan respon yang tepat akan membuat proses pembentukan dalam hidup kita selesai dengan cepat

(Sumber : Open Heaven Ministry)
0 Responses